image

Makanan Untuk Kesehatan Reproduksi

Kesuburan merupakan bekerjanya secara optimal organ-organ reproduksi baik pada pria maupun wanita, sehingga dapat melakukan fungsi fertilisasi (pembuahan) dengan baik. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi yaitu faktor endogen (genetik) yang meliputi tahap seluler, jaringan, dan organ, serta faktor eksogen (luar) yang meliputi lingkungan dan pola hidup. Pola asupan zat gizi makro dan mikro yang terpenuhi akan mencapai kematangan sel, jaringan, dan organ sehingga dapat berfungsi dengan baik. Pada perempuan dengan status gizi kurus akibat kurangnya asupan gizi akan mengalami defisiensi hormon reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan kejadian infertilitas pada perempuan. Selain itu perempuan yang memiliki berat badan berlebih (overweight) atau kegemukan (obesitas), atau dengan istilah lain memiliki tubuh 10% – 15% dari lemak tubuh normal, maka wanita tersebut akan menderita gangguan pertumbuhan folikel di ovarium yang terkait dengan sebuah sindrom yaitu Sindrom Ovarium Poli Kistik (SPOK).

Makanan menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang kesuburan dan kesehatan organ reproduksi secara umum. Energi dan zat makro seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral sangat diperlukan untuk pembentukan hormon reproduksi. Untuk hidup sehat dan bugar diperlukan pedoman gizi seimbang.

  1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi terbesar dalam budaya makan di Indonesia. Ketika premenstruasi tidak jarang remaja mengalami penurunan nafsu makan. Sedangkan pada masa tersebut terjadi peningkatan kebutuhan makanan atau energi untuk mencegah anemia. Sedangkan, remaja cenderung mengonsumsi fast food yang kurang lengkap akan zat- zat gizi yang secara tidak langsung akan menyebabkan tubuh kekurangan zat-zat gizi makro dan mikro. Apabila keadaan tersebut berlangsung terus menerus, maka akan mempengaruhi fungsi organ tubuh dan terganggunya fungsi reproduksi, seperti gangguan menstruasi.

  1. Protein

Protein terdiri dari berbagai asam amino termasuk arginin. Arginin adalah asam amino yang berfungsi memperkuat daya tahan hidup sperma dan mencegah kemandulan. Sumber arginin adalah ikan, daging sapi, ayam, kacang-kacangan. Konsumsi makanan tinggi akan arginin akan membantu merangsang produksi hormon estrogen selama menstruasi sehingga mengurangi peradangan serta kram menstruasi.

  1. Lemak

Lemak memegang peranan penting sebagai sumber asam lemak esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan sebagai pengangkut vitamin larut lemak. Asam lemak esensial seperti asam lemak omega 3, dibutuhkan tubuh sekitar 3% dari energi total. Wanita dengan asupan asam lemak omega 3 yang rendah akan cenderung mengalami nyeri haid (dismenorhea). Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi asam lemak omega-3 dalam makanan sehari-hari akan mengurangi nyeri haid. Ikan tuna dan salmon mengandung asam lemak omega 3.

  1. Vitamin A

Vitamin A merupakan zat gizi larut dalam lemak, esensial untuk mata, pertumbuhan, diferensiasi sel, reproduksi, dan integritas sistem imun. Wortel, ubi merah, buah warna kuning dan oranye seperti mangga dan sayur daun hijau merupakan sumber beta karoten untuk maturasi sperma.

  1. Vitamin C

Vitamin C adalah vitamin larut dalam air yang mampu menangkal radikal bebas, mencegah aglutinasi (penggumpalan) sperma, memelihara struktur dan perkembangan, serta fungsi sel- sel spermatozoa. Vitamin C adalah asam askorbat alami yang banyak terdapat pada buah-buahan seperti jeruk, jeruk lemon, semangka, strawberi, mangga, dan nanas serta sayuran berwarna hijau seperti brokoli dan kembang kol.

  1. Asam Folat

Asam folat berperan dalam metabolisme asam amino yang diperlukan dalam pembentukan sel darah merah. Manfaat asam folat adalah menambah jumlah dan kuantitas sperma sampai dengan 74 persen. Sumber asam folat adalah sayuran berwarna hijau tua, kol, buah-buahan seperti stoberi, biji-bijian, daging, susu dan serealia utuh.

  1. Vitamin E

Vitamin E (alfa-tokoferol) adalah suatu antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh terhadap radikal bebas. Vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari bijibijian, seperti; minyak kacang, minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Selain itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal, hati, kuning telur, lemak susu, kacang kacangan, kiwi, mangga dan mentega. Vitamin E mampu melindungi spermatozoa terhadap kerusakan peroksidatif dan penurunan motilitas.

  1. Zink

Zink berfungsi melindungi sperma dari bakteri, mengandung antioksidan yang akan melindungi sperma dari radikal bebas yang dapat merusak sel, juga memengaruhi jumlah dan kesehatan sperma. Sumber zinc yang paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang dan telur. Zinc dalam produk hewani lebih mudah diserap daripada zinc dari makanan nabati seperti serealia dan kacang-kacangan.

  1. Selenium

Selenium berfungsi sebagai antioksidan yang meredam aktivitas radikal bebas. Secara umum, makanan laut dan organ dalam adalah sumber makanan yang kaya akan selenium, selain itu daging, biji-bijian, produk olahan susu, dan telur merupakan sumber selenium yang baik. Selenium penting untuk perkembangan folikel ovarium yang sehat, yang bertanggung jawab untuk produksi telur pada perempuan.

  1. Kalsium

Kalsium merupakan zat gizi mikro yang memiliki peran dalam mengurangi nyeri saat haid (dysmenorrhea). Penelitian mengenai suplementasi kalsium yang dilakukan di Metropolitan Hospital di New York, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa 75% penderita PMS berkurang sakitnya. Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil olahannya. Ikan yang dimakan dengan tulang termasuk ikan kering, serealia, kacang- kacangan dan olahannya, dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik.

 

Daftar Pustaka:

  1. https://doc-pak.undip.ac.id/1902/1/Modul.Makanan.Kaya.Antioksidan.Untuk.Peningkat.Fertilitas.pdf
  2. http://www.poltekkes-denpasar.ac.id/files/JSH/V10N2/Ni%20Made%20Dewantari1%20JSH%20V10N2.pdf